• RSS
Riyc's Blog

Friday, 4 October 2013

Pengaruh Kebudayaan Barat

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kebudayaan Barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi. Sebuah kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif antara unsur kebudayaan yang satu dengan yang lainnya. Kebudayaan Barat dikatakan kontradiktif, karena beberapa hal di antaranya yaitu adanya usaha pengeliminiran antar unsur kebudayaan. Kondisi ini dapat dilihat dari peperangan yang terjadi antara keyakinan dengan sains, keyakinan dengan filsafat, keyakinan dengan seni, keyakinan dengan ekonomi, politik dengan moralitas, moralitas dengan ekonomi, dan lain-lain.
Dapat dilihat,  suatu hal yang umum diketahui bahwa kondisi tersebut wajar terjadi. Dan bahkan kerap digeneralisir kepada seluruh kebudayaan yang ada di seluruh pelosok bumi. Sehingga muncul anggapan yang negatif, bahwa sangat sulit untuk menyatukan atau menghentikan peperangan tersebut.
Inilah penyebab yang mungkin membuat Barat membuat sebuah mekanisme pelumpuhan kemampuan mendominasi atau menyerang kepada unsur kebudayaan lain. Lewat pencitraan bahwa di balik segala sesuatu ada kekuasaan, relativitas kebenaran, teologi global, pluralisme agama, anarkis metodologis, Hak Asasi Manusia, dan masih banyak lainnya. Dan usaha tersebut sudah menampakkan pengaruhnya dalam kehidupan seluruh manusia yang terjangkau oleh globalisasi.
Kebudayaan barat dibangun dengan semangat Yunani dengan Filsafat sebagai “teologi”, demokrasi sebagai sistem politik, protestan sebagai keyakinan tanpa ibadah (deisme), sekulerisme sebagai alat potong dan pelumpuhan intervensi dari pihak manapun. Kebudayaan Barat lahir bukan dari prinsip yang utuh dan meliputi, akan tetapi bersifat parsial dan tidak dapat dihubungkan atau bertentangan, maka dari hal tersebut akan terjadi isolasi maupun perperangan.
Mengisolasi atau isolasi unsur kebudayaan yang satu dengan yang lain, sebenarnya merupakan konsekuensi dari eklektis-kontradiktifnya kebudayaan Barat, karena unsur-unsur kebudayaannya tidak berhubungan bahkan bertentangan satu sama lain. Usaha untuk mengisolasi ini adalah sebuah hal yang sudah kita ketahui, lewat ungkapan-ungkapan, seperti seni untuk seni (seni murni), sains untuk sains, politik untuk politik, ekonomi untuk ekonomi, dan hukum untuk hukum.
Adanya ideologisasi pada kebudayaan Barat, dapat dilihat dari penggunaan akhiran “-isme”. Misalnya, materialisme, idealisme, relativisme, empirisme, rasionalisme, positivisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, liberalisme, feminisme, hedonisme, dan masih banyak yang lainnya. Salah satu contoh yaitu Liberalisme, Liberalisme adalah sebuah ideologi yang liberal mulai dari sisi ontologis hingga etis. Masing-masing ideologi sudah mengatur pandangan mulai dari tataran ontologis hingga etis.
Dapat dikatakan bahwa Barat sebagai sebuah kebudayaan adalah sebuah budaya yang sakit dan kini sedang mempopulerkan dirinya lewat globalisasi, sehingga manusia dalam kebudayaan lain menjadi ikut sakit. Kebudayaan lain, sebenarnya adalah kebudayaan yang lebih baik daripada kebudayaan Barat. Kebudayaan lain itu memiliki sebuah kesatuan hubungan antar unsur kebudayaannya. Tidak ada isolasi, ideologisasi, dan pengeliminiran dalam kebudayaan mereka.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah nilai-nilai yang mendasari semua nilai di barat?
2.      Bagaimanakah pengaruh dan dampak dari budaya barat?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui nilai yang mendasari semua nilai di barat.
2.      Mengetahui pengaruh dan dampak positif maupun negatif akibat masuknya kebudayaan barat.

  

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat tak bisa langsung diartikan  kebudayaan yang datang dari barat. Kebudayaan barat yang di tulis sebagai western culture. Western culture diakui oleh negara belahan dunia manapun sebagai budaya yang berada di Eropa barat bukan Amerika, bukan Australia, dan bukan Negara Eropa Timur atau Selatan. Namun seiring perkembangan, terjadilah pembatas yang membatasi budaya barat dan timur. Mungkin karena perbedaan ras, Agama, persamaan kebudayaan di beberapa belahan negara, sehingga muncul istilah tersebut. Jadi, jika kita langsung melogika, budaya barat bukanlah sebuah istilah sebuah arah mata angin yaitu budaya pada bagian barat kita  melainkan sebuah istilah yang berawal dari kawasan eropa barat.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Kebudayaan barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengetahuan dan filsafat.
B.     Macam-macam Kebudayaan Barat
Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budaya timur. Budaya barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil pola pemikirannya membuahkan sains dak teknologi. Barat hanya meyakini yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal (irrasional). Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran-pikiran hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu. Nilai-nilai seperti itu sebagian besar memang tampak pada macam-macam kebudayaan barat. Menurut To Thi Anh, ada 3 nilai penting yang mendasari semua nilai di barat, yaitu martabat manusia, kebebasan, dan teknologi.
1.      Nilai Budaya Barat dan Martabat Manusia
Barat menganggap bahwa manusia adalah ukuran untuk segalanya. Dalam arti, manusia mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya sendiri berdasarkan akal, intelektual, dan pengalaman. Di barat, kepuasan diperoleh dari usaha-usaha atau perhatian kepada benda, kenikmatan, dan keselarasan di dunia. Usaha-usaha itu dengan sendirinya dapat menimbulkan kondisi kehidupan yang penuh dengan persaingan dan terkadang menimbulkan kekacauan.
2.      Nilai Budaya Barat dan Kebebasan
Semua orang timur menganggap bahwa barat adalah negara kebebasan. Segala sesuatunya serba mungkin terjadi. Spontanitas lebih dihargai dan individu bebas dari tekanan dan campur tangan orang lain. Akhirnya, kebebasan itu diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik, macam-macam kebudayaan, dan ekonomi. Namun, kebebasan ini ternyata menyebabkan orang menjadi tidak bebas lagi. Sebagai akibat dari kebebasan itu pula lah, nilai-nilai umum dan nilai-nilai bersama semakin pudar. Tidak ada lagi rasa kebersamaan dan gotong royong. Nilai yang tumbuh subur adalah nilai-nilai kepentingan diri sendiri, kepentingan kelompok kecil, atau kelas masyarakat tertentu.
3.      Nilai Budaya Barat dan Teknologi
Harus diakui bahwa teknologi negara barat membuat kagum dan iri bangsa timur. Tidak sedikit negara timur yang menjadi korban "penjajahan" teknologi barat karena rasa kagum ini. Hasil teknologi barat melebihi kebutuhan manusia bahkan mengganggu kepentingan manusia karna terlalu cepat sampai ke depan. Teknologi yang mereka ciptakan adalah salah satu macam-macam teknologi yang ada di dunia barat. Di barat, tidak sedikit manusia yang dikuasai perubahan teknologi. Perubahan itu menyebabkan mereka kehilangan arah, hilang kepercayaan terhadap diri sendiri, kehilangan nilai-nilai hidup dan keimanan. Akhirnya timbul kecemasan, tidak acuh tak acuh, dan terganggu kesehatan fisik dan jiwanya. Macam-macam kebudayaan yang bersifat tradisional pun perlahan-lahan mulai terkikis.
C.     Ciri-ciri Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat yang ditulis sebagai western culture adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam konon barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Ada 3 ciri dominan dalam Kebudaya Barat:
·         Pertama adalah “penghargaan terhadap martabat manusia”. Hal ini bisa dilihat pada nilai-nilai seperti: demokrasi, institusi sosial, dan kesejahteraan ekonomi.
·         Kedua adalah “kebebasan”. Di Barat anak-anak berbicara terbuka di depan orang dewasa, orang-orang berpakaian menurut selera masing-masing, mengemukakan pendapat secara bebas, dan tidak membedakan status sosial dan sebagainya.
·        Ketiga adalah “penciptaan dan pemanfaatan teknologi” seperti pesawat jet, satelit, televisi, telepon, listrik, komputer dan sebagainya. Orang Barat menekankan logika dan ilmu serta cenderung aktif dan analitis.
D.    Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia
Kebudayaan barat sudah mendominasi dalam segala aspek. Semua hal hampir mengacu kepada budaya barat. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dunia mengacu pada budaya barat. Ada pun yang beranggapan bahwa budaya barat adalah petaka bagi kebudayaan timur karena Negara barat mempublikasikan budaya mereka secara umum ke Negara lain khususnya Negara kita.
Pengaruh – pengaruh kebudayaan barat antara lain :
1.      Terhadap Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada hakikatnya diharapkan dapat membawa dampak positif bagi terciptanya masyarakat moderen yang menghargai kebudayaan tradisionalnya. Namun dengan perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Kemajuan pemikiran mereka bila dipandang dari segi teknologi, memang sangat membantu kita kepada kemudahan-kemudahan hidup. Tetapi dengan kemudahan-kemudahan itu barat juga memasuki unsur merusak budaya-budaya suatu negeri dengan kebudayaan mereka. Ada beberapa pengaruh kebudayaan barat yang bisa kita lihat terhadap ilmu pengetahuan secara global, yakni :
a. Dari Segi Ekonomi dan Politik
Pada akhir-akhir abad XIII penemuan-penemuan teknik industri, dan berhasilnya pelayaran Colombus dan Vasco Da Gama, memberikan bangsa eropa kekuasaan setrategis di laut samudra. Dari sini, dimulailah usaha menghancurkan tata nilai dan norma-norma budaya Islam ataupun dunia.
Dengan ekspansi industri secara massal membuat bangsa-bangsa timur menjadi tercengang, menuntut perubahan cara berfikir dan mental generasi dunia dari masa ke masa dan akhirnya tanpa disadari kecendrungan meniru dan mempelajari metode-metode perekonomian dan ilmu pengetahuan barat yang nota bene bertentangan dengan syari’at islam sangat kuat.
Sistem ekonomi sosialis dan kapitalis tidak dapat ditolak oleh dunia timur, sehingga upaya menghilangkan sistem ekonomi islam hampir berhasil dengan sempurna, penghormatan terhadap hukum riba misalnya, telah dianggap menghambat laju perekonomian. Dan sentuhan ekonomi kolonialisme dan kapitalisme lambat laun mengacaukan etika kehidupan.
Dari kenyataan di atas, kita tidak dapat menafikan, bahwa mayoritas negeri timur telah terperangkap dalam penjajahan ekonomi dan budaya, begitu pula dengan negeri ini.
b. Dari Segi Sosial dan Budaya
            Kita tidak dapat berpaling dari kenyataan penjajahan budaya barat. Bahwa bangsa ini selalu demam dengan trend-trend barat yang asusila. Satu contoh saja kita ambil. Ketika orang-orang barat menyelenggarakan kontes ratu sejagat misalnya, maka dengan antusias Negeri timur mendelegasikan wanita-wanita terhormatnya untuk ditelanjangi, Cuma karena takut dikatakan terbelakang dan tidak modern. Belum lagi desain-desain busana wanita yang sangat tidak menghargai keindahan tubuh wanita, kemolekan tubuh wanita yang seharusnya ditutupi, dieksploitasi ke setiap sudut mata memandang. Ini salah satu bentuk penjajahan budaya bukan? Sungguh ironis memang.
            Dan yang lebih ironis lagi, munculnya pemilihan Miss Universe sebagai ajang internasional pada tahun 1952, motif utamanya adalah bisnis. Perusahaan Pasific Mills menyelenggarakan acara itu untuk mempromosikan pakaian Catalina. Pada tahun 1996, Donald Trump membeli hak kepemilikan kontes ini yang kemudian ditayangkan CBS dan pada tahun 2003 beralih ke NBC, yang tentunya sangat kental dengan kepentingan bisnis. Demikian pula di Indonesia, kontes ratu-ratuan ini yang dimobilisasi oleh perusahan kosmetik Mustika Ratu dan Marta Tilaar, hanyalah untuk mempromosikan produknya, sehingga wanita Indonesia akan tergila-gila kosmetik. (Buletin Sidogiri. hal 13 edisi 20 Rajab 1428 H).
            Apapun alasan yang dijadikan justifikasi dalam ajang tersebut hanyalah sebuah usaha menelanjangi norma-norma negeri timur dan usaha melegitiminasi penjajahan terhadap budaya islam. Karena mendongkrak citra bangsa, kebebasan hak asasi, kecerdasan suatu bangsa dan sopan santun ataupun peradaban yang modern tidak bisa dipresentasikan dengan seorang gadis atau wanita yang tidak punya rasa malu untuk telanjang di hadapan dunia. Ini adalah bukti kebodohan yang tidak pernah mengerti tentang tata nilai dan kehormatan sebuah bangsa.
2.      Terhadap Kebudayaan Tradisional
Melihat fenomena Indonesia bahwa tentang modernisasi, dan pengaruh Negara maju. Banyak efek atas keberlangsungan pembangunan Indonesia. Secara system memang Indonesia sudah lebih maju, namun dari kemajuan itu baik dari pendidikan,social, dan tekhnologi. Para pelakunya tidak pernah memperhatikan efek dari kemajuan itu, utamanya bagi masyarakat yang belum siap mengikutinya dan juga para generasi muda.
Jelas SDA dan SDM akan semakin lemah dan berkurang karena didalam pembagunan itu sendiri konteks Indonesia tidak memperhatikan etika pembangunan. Bahkan adanya tuntutan kemajuan semakin lama semakin tidak bisa mengelola dan mengaturnya.
Padahal budaya tradisional jika masyarakat berfikir dengan akal sehatnya bahwa budaya tradisional apabila dikembangkan maka mampu menarik budaya disekitarnya untuk mengikutinya. Dengan rasioalisasinya menjaga dan terus melestarikan budaya itu. Namun tidak sepenuhnya dengan mempertahankan budaya yang ada akan mampu menciptakan perubahan. Karena kita tahu ada kemungkinan terciptanya sebuah perubahan. Tapi setidaknya kita dapat mempertahankan budaya kita.

E.     Dampak Kebudayaan Barat
1.      Dampak Positif Kebudayaan Barat
a.       Pola pikir sikap masyarakat yang berubah seiringnya dengan globalisasi dan modernisasi yang berkembang di Barat. Mengubah masyarakat menjadi berpikir rasional yang sebelumnya berpikir irasional.
b.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari Barat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus memotivasi masyarakat untuk maju dalam segala hal di kehidupan bermasyarakat.
c.       Perkembangan industri barat dalam memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang canggih yang meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi pengangguran.
2.      Dampak Negatif Kebudayaan Barat
a.       Banyaknya produk impor yang menjadikan produk dalam negeri terpinggirkan.
b.      Adanya kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat menjadi individu atau sudah tidak lagi butuh pertolongan antar masyarakat. Hal ini memacu adanya individualisme.
c.       Berkembangnya gaya hidup ke barat – baratan, menjadikan hidup bebas. Hal ini yang menyebabkan sudah hilangnya moral atau perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Dan malah menjadikan masyarakat menganut gaya hidup hedinis.


BAB III
KESIMPULAN
Kebudayaan barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengetahuan dan filsafat. Kebudayaan barat mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan dunia, di antaranya di karenakan perkembangan teknologi yang melebih batas kemampuan manusia, semua pekerjaan di kerjakan dengan teknologi yang membuat setiap individu kekurangan rasa sosialnya dan menjadikan individu tersebut sebagai makhluk individualisme, yang lebih mementingkan urusan dan usahanya sendiri dari pada orang lain.
Dari sini telah terlihat banyak perbedaan antara budaya timur dan budaya barat yang mana budaya timur lebih dominan rasa sosialnya daripada budaya barat. Rasa gotong royong tanpa membedakan ras. Dan pengaruh lainnya di antaranya yaitu, dengan masuknya budaya barat ke budaya timur menjadikan banyak nilai-nilai budaya timur dan rasa cinta budaya sendiri terkikis perlahan oleh budaya barat yg semakin meluas.
Menjaga budaya sendiri adalah suatu kebanggaan yang tak ternilai harganya bagi setiap individu yang menyadarinya. 


DAFTAR PUSTAKA
http://isdstai.blogspot.com/2009/03/pengaruh-budaya-barat.html
http://saranghanda-yeongwonhi.blogspot.com/2013/05/ibd-kebudayaan-barat.html
http://www.anneahira.com/macam-macam-kebudayaan.htm