Pengertian Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi
Proses Terjadinya Tata Surya
Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusat dan sumber cahaya yang dikelilingi oleh planet-planet beserta satelit-satelitnya, asteroid, komet, dan meteor.
Teori-teori terbentuknya tata surya :
1. Teori Kondensasi atau Hipotesis Kabut
Teori ini dikemukakan oleh ahli filosofi Jerman, Immanuel Kant pada tahun 1755 kemudian dikembangkan oleh ahli matematika Prancis, Pierre De Laplace tahun 1796. Menurut teori ini matahari dan planet-planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya. Karena putarannya sebagaian dari massa kabut tersebut lepas, membentuk gelang-gelang sekililing bagian utama gumpalan kabut itu. Gelang itu membentuk gumpalan-gumpalan dan akhirnya membeku menjadi planet-planet. Demikian juga bulan dan satelit-satelit planet lainnya terbentuk.
2. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli geologi dari Amerika, T.C. Chamberlain dan F.R. Moulton seorang ahli astronomi. Awal pembentukan planet itu adalah kabut pijar, di dalam kabut itu terdapat material padat yang berhamburan disebut planetesimal. Masing-masing benda padat ini memiliki gaya tarik. Akibatnya saling tarik menarik diantara sesamanya. Akhirnya lambat laun terbentuklah gumpalan besar yang disebut planet.
3. Teori Pasang Surut Bintang
Teori ini di kemukakan oleh james jeans dan Harold Jeffreys. Teori ini mengemukakan bahwa ada sebuah bintang yang besar melintas dekat matahari. Adanya gaya tarik bintang tersebut menyebabkan permukaan matahari terjadi proses pasang surut. Sebagian dari massa matahari yang membentuk tonjolan kearah bintang itu ikut tertarik. Kemudian tonjolan tersebut terputus dan akhirnya lepas dari matahari. Massa gas itu kemudian terputus-putus membentuk tetesan raksasa dengan ukuran yang berbeda-beda. Tetesan gas tersebut lama-kelamaan membeku menjadi planet-planet. Itulah sebabnya planet-planet terletak pada satu bidang datar bahkan pada suatu waktu nanti akan membentuk satu garis lurus.
4. Teori Vorteks dan Protoplanet
Teori ini dikemukakan berawal dari hipotesis kabut Kant dan Laplace. Dan dikembangkan oleh Karl Von Weiszacker dan Gerard P. Kuiper pada tahun 1940-an. Teori ini mengembangkan dua gagasan. Pertama, nebula (kabut) mula-mula bergerak (turbulen), gerakan nebula ini membantu pembentukan planet. Kedua, pembentukan planetisimal dan protoplanet (gumpalan kabut gas).
Menurut Weiszacker, nebula terdiri atas vortex-vorteks (pusaran-pusaran) yang merupakan sifat gerakan gas. Gerakan gas dalam nebula menyebabkan pola sel-sel yang bergolak (turbulen) pada batas antar sel turbulen terjadi tumbukan antar partikel yang kemudian membesar dan menjadi planet. Sementara itu Kuiper mengemukakan bahwa planet terbentuk melalui golakan nebula yang membantu tumbukan planetesimal sehingga planetesimal membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi planet.
Berdasarkan beberapa teori disimpulkan bahwa tata surya kita pada dasarnya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar pada pororsnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian yang kecil dan ringan terlempar keluar dan bagian yang terbesar dan berat berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Putaran tersebut menyebabkan temperature bola kabut raksasa semakin meningkat dan terbentuknya matahari. Sementara itu bagian yang ringan terlempar keluar mengalami kondensasai sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Dan kemudian membentuk planet-planet pada saat ini.
Matahari Pusat Tata Surya
Matahari adalah sebuah bintang yang tidak berbeda dengan bintang lain yang berkilauan di malam hari yang memancarkan sendiri sumber energinya ke segala penjuru. Matahari bukan bintang yang memiliki ukuran istimewa hanya saja jaraknya yang dekat dengan bumi yaitu sekitar 149.500.000 km. Matahari terlihat lebih besar dibandingkan dengan bintang lainnya.
Bagian-bagian matahari
1) Bagian dalam matahari
2) Permukaan matahari
3) Kromosfer
Planet-Planet
Semua planet beredar mengelilingi matahari yang menjadi pusatnya. Planet-planet bergerak dengan arah yang sama. Tetapi dengan jarak dan lintasan yang berbeda-beda. Lintasan-lintasan planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk elips.
Hukum-hukum tentang planet
1) Kepler
- Hukum 1 Kepler
- Hukum 2 Kepler
- Hukum 3 Kepler
2) Hukum Titius Bode
Klasifikasi planet
1. Berdasarkan letaknya dibedakan lagi dengan bumi sebagai batas dan planetoid sebagai batas.
a) Bumi sebagai batas. Maka planet dibedakan menjadi:
- Planet Inferior: planet yang lintasannya diantara bumi dan matahari, terdiri atas merkurius dan Venus.
- Planet Superior : Planet- planet yang lintasannya di luar bumi,terdiri atas mars, Jupiter, saturnus, Uranus dan neptunus.
b) Planetoid sebagai batas, maka planet dapat di bedakan menjadi planet dalam dan planet luar:
- Planet dalam: Planet yang lintasannya terletak diantara bumi dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek dari jarak rata-rata bumi ke matahari. Termasuk planet dalam adalah merkurius dan venus.
- Planet Luar : Planet yang lintasannya terletak di luar bumi dan matahari atau planet-planet yang jarak rata-ratnya lebih panjang dari jarak rata-rata bumi ke matahari. Termasuk planet luar adalah mars, Jupiter, saturnus, Uranus dan Neptunus.
- Berdasarkan komposisi material penyusunnya planet dapatdiklasifikasikan menjadi jovian planet (giant planet) dan teresterial planet
Macam – Macam Planet:
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Bulan Satelit Bumi
Bulan sebagai satelit bumi merupakan benda langit tetangga bumi yang terdekat. Jarak bulan hanya sekitar 385.000 km dari bumi. Bulan selalu mengorbit atau beredar mengelilingi bumi. Gerakan Bulan mengelilingi bumi memakan waktu 29 ½ hari dan kita menyebutnya satu bulan.
Peredaran Bulan
Pada saat berotasi mengelilingi bumi, bulan melakukan tiga gerakan sekaligus yaitu :
a. Bulan berputar pada porosnya
b. Bulan beredar mengelilingi bumi
c. Bulan bersama bumi bergerak mengelilingi matahari
Perubahan bentuk semu bulan
Berdasarkan pandangan mata biasa bentuk bulan selalu berubah-ubah. Secara garis besar perubahan itu terjadi dalam empat bentuk. Mulai dari bulat penuh atau purnama, tiga perempat bagian, bulan separuh dan berbentuk sabit kemudian tidak terlihat sama sekali.