• RSS
Riyc's Blog

Tuesday, 13 January 2015

Jenis-Jenis Penelitian

Jenis Penelitian Berdasakan Pendekatan

Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.

Asumsi tentang Realita

Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. Penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah. Realita bersifat terbuka, kontekstual, secara sosial meliputi persepsi dan pandangan individu dan kolektif, diteliti dengan menggunakan manusia sebagai instrumen.

Tujuan Penelitian

Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan. Ini diperoleh melalui pengamatan partisipatif dalam kehidupan orang-orang yang menjadi partisipan.

Metode dan Proses Penelitian

Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi pegangan para peneliti. Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian yang sangat fleksibel. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka (emergent design) yang disempurnakan selama pengumpulan data. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup, sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

Kajian Khas

Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau korelasional sebagai kajian khasnya (propytical studies) untuk mengurangi kekeliruan, bias, variabel-variabel ekstraneus. Penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti, sebagai cirri khasnya. Dalam penelitian kuantitatif bias dan subjektivitas sangat dihindari, sedang dalam penelitian kualitatif hal-hal subjektif termasuk yang diperhitungkan dalam pengumpulan dan analisis data.

Peranan Peneliti

Dalam penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Dalam penelitian kualitatif peneliti berhubungan dengan situasi yang diteliti. Peneliti adalah pengumpul data, orang yang ahli dan memiliki kesiapan penuh untuk memahami situasi, ia peneliti sekaligus sebagai instrumen. Penelitian kualitatif disebut juga “penelitian subjektif” (disciplined subjectivity) atau “penelitian reflektif” (reflexivity), peneliti melakukan pengujian sendiri secara kritis (critical self axamination) selama proses penelitian.

Pentingnya Konteks dalam Penelitian

Penelitian kuantitatif diarahkan pada menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang diamati. Seorang peneliti sosial tidak akan dapat memahami perilaku manusia tanpa memahami kerangka kehidupan dari situasi dimana orang itu berada. Mereka berpikir, berperasaan dan berbuat dalam konteks kerangka kehidupannya. Penelitian kualitatif mengembangkan generalisasi dalam kesatuan konteks.

Penelitian kuantitatif dan kualitatif mempunyai asumsi dan pijakan-pijakan filosofis dan konsep yang berbeda. Dewasa ini beberapa ahli mempunyai pandangan lain, bahwa keduanya bukan mustahil untuk bisa dipertemukan bahkan disatukan. Para peneliti berpengalaman dapat memadukan kedua pendekatan tersebut, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk meneliti sesuatu masalah penelitian.